Pertanian Lahan Pasir vs Tambang Besi

lahan pasir

Pertanian Lahan Pasir

Sebelum kaki kami menginjak pantai Trisik, kami harus berjalan melewati lahan pertanian yang luas. Uniknya , tanaman yang ada disini tidak tumbuh di atas tanah, namun tumbuh di atas lahan berpasir. Tanaman melon,semangka, dan papaya tumbuh dengan subur di sini, karena tanaman tersebut akan tumbuh dengan baik bila tidak ada genangan airnya.

Sudah barang tentu, untuk mengolah lahan pertanian di sini perlua adanya rekayasa pertanian dan pengolahan lahan tanam yang tepat, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panenyang melimpah.

 

 

Tumbuhan melon di lahan biasa menghasilkan satu hingga dua buah pada satu pohonnya, namun di sini, satu tanaman melon dapat menghasilkan dua hingga tiga buah dan kualitas buahnya boleh dikatakan super (baik). Menurut warga yang tinggal di sekitar lahan pasir ini, untuk menanam melon dan semangka, para petani tidak takut gagal karena hujan maupun kebanjiran, sehingga banyak warga berbondong-bondong untuk bertani di lahan yang sejatinya milik Keraton.

pasir besi

Disepanjang jalan pertanian lahan pasir, di kiri-kanan terpampang tulisan kecaman terhadap tambang besi. Tulisan-tulisan itu tentunya di buat oleh para petani yang menolak adanya penambangan besi di kasawan itu.

Kawasan pesisir selatan Kulon Progo, ternyata menyimpan sumberdaya yang sangat melimpah. Selain tanah berpasir yang ternyata bisa diolah, terdapat kandungan besi yang tertanam di dalam tanah berpasir ini. Sumber daya tersebut tentunya sangat menggiurkan bagi investo-investor tambang.

 

 

Dari segi lingkungan, memang lahan pesisir akan lebih baik digunakan untuk lahan pertanian daripada di tambang kandungan besinya. Pemanfaatan lahan pasir dengan pertanian, tentunya akan meningkatkan kesuburan tanahnya. Berbeda halnya dengan penambagan, yang akan menimbulkan pencemaran serta problema alam. Namun dari segi ekonomi, penambangan besi lebih menguntungkan untuk jangka pendek. Hal tersebut menjadi problema bagi masyarakat pesisir itu.

Kami sebagai pencinta alam, tentunya menginginkan pemanfaatan alam dilakukan secara arif agar tidak terlalu menggangu alam serta tidak menimbulkan permasalahan lingkungan, toh yang rugi juga kita sendiri, jika alam makin hari makin rusak.

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.