“Salam Lestari”
Mahasiswa Pecinta Alam atau biasa dikenal dengan nama ‘MAPALA’, pada hakikatnya adalah bagian dari alam itu sendiri. Untuk sekarang, esensi dari kata “pecinta alam” berganti menjadi “penggiat alam”. Yang artinya, para MAPALA bukan lagi menjadi penikmat yang hanya bisa menikmati ciptaan Tuhan dengan segala keindahannya, namun MAPALA sebagai manusia yang peduli dengan alam sekitar, serta menjaga keindahannya. Siapa lagi yang rela, tanpa dibayar untuk peduli terhadap alam? Rela tanpa dibayar untuk menjaganya? Menjaga keindahan dari setiap ornamen-ornamen yang ada di dalamnya?
sudah bukan kewajiban
tidak mengunjunginya, seperti ada yang kurang
ZIARAH SUMBING tahun ini mengesankan.
Ziarah sumbing 2018 dilaksanakan pada 12-14 Juli 2018 via Garung, Wonosobo, Jawa Tengah. Rencananya ziarah ini akan diikuti oleh 6 Anggota Penuh GITAPALA yaitu Gama, Abdul, Angga, Titis, Bita, dan Iswanto, 1 Anggota Muda yaitu Arba dan 3 Anggota Luar Biasa yaitu Mas Jemek, Mas Agus, dan Mas Domin. Namun mendekati Hari-H beberapa anggota memiliki kesibukan di hari yang sudah ditentukan yang membuat kami akhirnya berangkat bertujuh. Persiapan, Packing, dan Briefing Keberangkatan dilakukan pada Kamis, 11 Juli 2018 di Kantor GITAPALA. Kami menyiapkan segala kebutuhan selama pendakian baik dari operasional, logistik, dan peralatan pendakian lainnya.
SALAM LESTARI 🙂
Pergi menikmati ciptaan Tuhan adalah salah satu cara mensyukuri apa yang Dia beri. Tak hanya gunung yang agung terjunjung, ada pantai dan samudra terhampar berharap dikunjungi. Kali ini, angin pantai dan deburan ombaknya kami ajak diskusi. Selamat menikmati alam, Salam Lestari.
Fun Camping 2018 dilaksanakan pada Sabtu, Minggu 15-16 September 2018 di Pantai Pandansari, Bantul. Fun Camping tahun ini dilaksanakan oleh GITAPALA guna mengajak adik-adik mahasiswa baru Fakultas Teknologi Pertanian UGM untuk ikut serta dalam kegiatan GITAPALA dan juga mengajarkan sedikit peran mahasiswa untuk sadar akan kelestarian lingkungan.
BERBEDA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA, KEGIATAN PENELUSURAN GOA KALI INI DILAKSANAKAN DI GUNUNGKIDUL.
GOA NDILEM DAN GOA PLELEN, KECAMATAN TEPUS, GUNUNGKIDUL.
KEDUANYA GOA HORIZONTAL, SUASANA GELAP TERANG, ORNAMENNYA INDAH LAGI MENAKJUBKAN.
Malam harinya, kami berangkat dengan segala niat, logistic, dan alat yang sudah disiapkan. Perjalanan dari Sekretariat GITAPALA menuju basecamp Goa Senen di Tepus terhitung dua jam. Enam motor beriringan menembus dinginnya malam. Disertai hujan saat perjalanan, membuat kami harus berjalan pelan-pelan, karena jalan yang dilewati juga minim penerangan. Sampailah kami pada tengah malam. Melakukan persiapan alat sebentar dan dilanjutkan istirahat untuk menyongsong kegiatan esok hari di dua goa. Di Goa Ndilem, kami menelusur dan mencoba memetakannya dengan sederhana. Sementara di Goa Plelen, kami menelusuri goa yang berair dan bercabang banyak ini.
Kegiatan GITAPALA tidak melulu tentang olahraga yang ekstrem seperti menempuh derasnya arus sungai, menapaki gunung-gunung kokoh, menyusuri celah bumi, atau memanjati tebing menjulang. Kami juga terbiasa menikam kejenuhan dengan bercanda dan berbagi cerita bersama.
Kali ini kami ingin bersama-sama bercerita sambil menikmati alam di Kawasan Wisata Alam Jurang Jero yang berlokasi di Kecamatan Srumbung, Magelang. Kegiatan kali ini tidak hanya diikuti anggota GITAPALA tetapi juga Warga FTP. Kegiatan semacam ini sering kami lakukan untuk sekedar melepaskan diri dari rutinitas kehidupan kampus yang terkadang menimbulkan kejenuhan.
Seusai kegiatan kampus selesai, kami langsung menyiapkan segala keperluan yang diperlukan untuk bersenang-senang, karena semua kesenangan tidak datang secara kebetulan. Seperti sudah tahu apa yang harus dia kerjakan, semua langsung menyebar ke segala penjuru Jakal (Jalan Kaliurang) . ada yang berbelanja kebutuhan perut, ada yang membawa kayu bakar, ada yang menyiapkan tenda dome, ada pula yang menyiapkan pupuk-pupuk dalam karung. Ya, pupuk, kali ini kita tidak hanya menikmati alam tetapi juga ikut melestarikannya dengan memberikan pupuk untuk pohon-pohon di lereng merapi. Semua siap, bahan bakar motor terisi penuh, tinggal tancap… kunci, nyala, gaass…
Dalam memperingati Dies Natalis GITAPALA yang ke-29, Teman-teman GITAPALA mengajak mahasiswa FTP untuk melakukan kegiatan edukasi lingkungan di SDN 1 Terong, Kecamatan Dlingo, Bantul. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang sampah dan pemanfaatannya, serta pentingnya tanaman obat keluarga (TOGA) yang ditanam di lingkungan rumah dan sekolah. Kegiatan ini dilakukan pada hari sabtu, 24 februari 2018 yang diikuti oleh 52 siswa dan siswi SDN 1 Terong kelas 4 dan kelas 5.
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh Gina Isna dan sambutan dari bapak Kepala Sekolah SDN 1 Terong. Selanjutnya siswa dan siswi SDN 1 Terong dibagi menjadi 5 kelompok yang akan didampingi oleh teman-teman GITAPALA dan mahasiswa FTP. Dalam kelompok tersebut diberikan pengetahuan tentang sampah dan pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Dalam teknisnya siswa-siswi berlomba untuk memisahkan jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Perlombaan berjalan meriah dengan antusias yang tinggi dari siswa dan siswi dalam memisahkan s ampah organik dan anorganik dari karung ke tempat sampah seberang.
Tragedi Sumbing merupakan luka lama bagi warga FTP UGM. Kejadian yang terjadi pada tanggal 25 Februari 1977 menimpa para pendahulu GITAPALA meninggal dunia yang menjadi korban keganasan alam. Berawal dari tragedi ini terbentuklah wadah bagi warga FTP UGM yang gemar berkegiatan di alam liar. Dibentuknya organisasi pecinta alam bernama Teknologi Pertanian Pecinta Alam (GITAPALA) diharapkan warga FTP memiliki standar operasional dalam berkegiatan di alam liar.
Berawal dari tragedi ini Ziarah Sumbing menjadi wajib bagi setiap angkatan baru yang ada di GITAPALA. Maksud dan tujuan dari ziarah ini adalah untuk mengenang para pendahulu GITAPALA. Selain itu Ziarah Sumbing juga dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi syarat sebagai anggota penuh GITAPALA.
PPSMB Agrophoria Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Tanggal 04-Agustus-2016, GITAPALA menyapa mahasiswa baru angkatan 2016 dalam sesi eksebisi lembaga yang diadakan rutin setiap tahun oleh fakultas, eksebisi lembaga sendiri diadakan dalam rangka mengenalkan dunia kampus kepada mahasiswa mahasiswa baru agar dapat lebih mengetahui lembaga-lembaga apa saja yang ada di fakultas TP ini, dan nantinya mereka dapat memilih lembaga mana yang akan diikuti selama masa perkuliahan agar dapat berjalan positif dan lebih berwarna.
Sebagai salah satu divisi yang ada di GITAPALA, panjat tebing menjadi salah satu pilar penting yang menopang berdirinya GITAPALA itu sendiri. Dengan adanya tanggung jawab untuk menjaga kestabilan jalannya organisasi, panjat tebing secara rutin melaksanakan kegiatan di bidang panjat. Tebing ini berlokasi di daerah Gunung Kidul, bagian timur Pantai Parangtritis. Selain bertujuan untuk upgrade materi di bidang panjat tebing juga untuk menambah jam terbang climber GITAPALA.
Adalah Tebing Parang Endog yang kali ini menjadi tujuan tim panjat tebing GITAPALA. Tebing ini tentu sudah tak asig lagi terutama untuk para climber yang berdomisili di daerah Yogyakarta karena sering digunakan untuk berkegiatan. Spot-spot yang ada di tebing ini menyediakan jalur untuk sport climbing dan juga artificial climbing.
